Kamis, 24 November 2011

Aplikasi-aplikasi siklus pendapatan dan pengeluaran

5.1 Aplikasi-aplikasi siklus pendapatan


Pada siklus pendapatan, sistem yang terkomputerisasi menggunakan empat sistem aplikasi :

§         Aplikasi entri pesanan.

§         Aplikasi Pengiriman.

§         Aplikasi pengajuan rekening.

§         Aplikasi tanda terima kas.




Kunci arus data :

  1. Order

  2. Order penjualan

  3. Order penj.di ACC

  4. Order pengiriman

  5. Slip pengepakan

  6. Memo penagihan

  7. Nota pengiriman

  8. Pengiriman

  9. Nota pengiriman

10. Faktur

11. Memo pemindah buku

12. Voucher jurnal

13. Pengendalian total



5.1.2 Prosedur sistem aplikasi penjualan pada DFD


nPemrosesan order penjualan

nSistem piutang dagang

  sejumlah nilai yang menjadi hak perusahaan sebagai akibat dari timbulnya transaksi penjualan secara kredit.

nArus transaksi dalam piutang dagang

  1. Penerimaan kas  3. Piutang dagang

  2. Penagihan  4. Kredit  5. Buku besar

nRetur dan potongan penjualan

  Timbul bila terdapat retur atau pengembalian barang yang telah dijual

nPenghapusan piutang dagang

  Piutang yang jatuh tempo dan bener-benar tidak bisa ditagih lagi.

5.2.1 Prosedur sistem aplikasi pengeluaran pada DFD

nPembelian

  Sentralisasi :

  dengan pendekatan ini maka pembelian dapat memperoleh diskon atau potongan yang besar, posisi pasar yang lebih kuat, pengendalian persediaan yang lebih baik dan spesialisasi pembeli.

  Desentralisasi :

  dengan metode ini maka akan dapat meningkatkan tanggung jawab masing-masing pelaksana pembelian.

nPenggajian

  a. Kepegawaian :

  Bertanggung jawab menempatkan personel di penggajian perusahaan untuk menspesifikasikan tingkat pembayaran dan otorisasi

  b. Pencatat Jam kerja :

  Menyajikan dan mengontrol laporan jam kerja

  c. Penggajian :

  Perhitungan dan penyiapan proses penggajian

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

4.1. Kebutuhan Akan Pengendalian

SISTEM PENGENDALIAN INTERN
 
¨Suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan  
4.2. Elemen-Elemen Struktur Pengendalian Intern
¨Lingkungan Pengendalian
¨Sistem Akuntansi
¨Prosedur Pengendalian

 
 

Pengenalan Pemrosesan Transaksi

—Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi :

¡Masukan


÷Pesanan konsumen, Slip penjualan, Faktur, Kartu absen karyawan
¡Pemrosesan
÷Pemrosesan melibatkan penggunaan jurnal dan register untuk memberikan catatan masukan yang permanen dan kronologis.
÷Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi keuangan.
÷Register digunakan untuk mencatat jenis lain data yang tidak terkait secara langsung dengan akuntansi.



oPenyimpanan
÷Ledger dan berkas menyediakan penyimpanan data baik secara manual maupun terkomputerisasi.
÷Ledger menyediakan ringkasan dari transaksi akuntansi keuangan perusahaan.
÷Berkas adalah kumpulan terorganisir atas data terdiri atas : File transaksi, File Master, dan File referensi atau tabel.


oKeluaran
Yaitu dokumen apapaun yang dihasilkan oleh sistem, contoh : Neraca saldo, Laporan keuangan, Laporan operasional.

3.3 Perancangan Sistem Tata Buku Berpasangan


—Suatu sistem akuntansi harus sesuai untuk organisasi tertentu.
—Hal penting dalam merancang sistem akuntansi :
¡Sifat dan tujuan organisasi
¡Karakteristik struktural dan fungsional
¡Tata letak fisik, produk dan jasa
¡Orang yang mengoperasikan sistem

—Model dasar akuntansi berpasangan hanya berisi 3 rekening :
¡Aktiva
¡Utang
  ¡ Modal
3.1. Arus Transaksi : Tinjauan Sekilas

—Langkah dalam merancang sistem akuntansi :

¡Merancang pengelompokan kasar atas rekening, daftar rekening dan laporan keuangan terkait.
¡Mereview karyawan operasional dan manajemen.
¡Finalisasi laporan, daftar rekening, dan laporan lainnya
¡Menyiapkan rancangan penjurnalan dan perancangan kertas kerja yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan mengoperasikan sistem. 

3.4 Sistem Kode Akun Untuk Pemrosesan Transaksi


Suatu sistem pengkodean berisi character set, yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan. 
Tujuan pengkodean :
¡Mengidentifikasikan data akuntansi secara unik
¡Meringkas data
¡Mengklasifikasikan rekening atau transaksi
¡Menyampaikan makna tertentu
¡Ada 5 metode pemberian kode rekening, yaitu :
¡Kode Angka atau Alphabet Urut (numerical or alphabetical-sequence code)
¡Kode Angka Blok (block numerical code)
¡Kode Angka Kelompok (group numerical code)
¡Kode Angka Desimal (decimal code)
¡Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf (numerical sequence preceded by an alphabetic reference)  
3.5 Perancangan Formulir dan Pertimbangan Penyimpangan Catatan
Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi.
Tujuan dari formulir :
¡Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
¡Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
 



Jumat, 18 November 2011

SISTEM PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK

1. Sistem Masukan
Sistem-sistem Masukan dengan kertas.
Dalam beberapa sistem akuntansi yang terkomputerisasi, masukan-masukan ke sistem akuntansi berupa dokumen sumber yang di tulis tangan atau di ketik. Setiap tahap pemrosesan masukan sebagai berikut:
  1. Penyiapan dan pelengkapan dokumen sumber
  2. Pengiriman dokumen-dokumen sumber ke pemrosesan data
  3. Masukan data
  4. Pengeditan data program
Sistem-sistem Masukan Tanpa kertas
Dalam sistem-sistem masukan tanpa kertas (paperless input system ) , kadang-kadang di sebut juga sistem masukan online, transaksi-transaksi di masukan secara langsung ke dalam jaringan komputer, dan kebutuhan pengetikan dalam dokumen sumber di kurangi. Sistem masukan tanpa kertas membutuhkan intervensi manusia umumnya memlalui 2 tahapan yaitu entry data dan edit data, dan transfer ke sistem aplikasi komputer pusat. Sistem tanpa kertas yang tidak membutuhkan keterlibatan manusia, Transaksi-transaksi di proses dari awal sampai akhir tanpa keterlibatan manusia : pemrosesan transaksi otomatis secara penuh. Salah satu aplikasi tekhnologi ini adalah networked vending machine (NVM)
2. Sistem Pemrosesan
Sistem pemrosesan berdasar kertas
Transaksi-transaksi di masukkan kedalam komputer dalam batch yang di proses secara periodik. Contoh pemrosesan secara batch adalah laporan jam kerja mingguan untuk membuat cek pembayaran gaji.
Pemrosesan secara batch dengan pemutahiran file secara berurutan, pemrosesan dalam sistem semacam ini mencakup tahap-tahap berikut:
  1. Penyiapan file transaksi
  2. Pemutahiran file induk
  3. Pemutahiran buku besar
  4. Penyiapan laporan buku besar
Pemrosesan batch dengan pemutahiran file akses random, tahap-tahapnya sebagai berikut :
  1. Catatan di baca dari file transaksi
  2. Nilai kunci catatan transaksi digunakan untuk mengakses secara random
  3. Catatan dalam file induk di mutahirkan dalam memori dan kemudian ditulis ulang ke file data
Sistem pemrosesan tanpa kertas
Dalam sistem pemrosesan tanpa kertas , baik
pemrosesan batch maupun tepat waktu dapat di lakukan dengan pemrosesan tepat waktu, kadang-kadang disebut online realtime processing. Pemrosesan batch dalam sistem pemrosesan tanpa kertas mirip dengan pemrosesan batch dalam sistem berdasar kertas. Perbedaannya adalah voucher jurnal diganti dengan fungsi yang serupa tetapi secara elektronik dan buku besar di mutahirkan secara otomatis secara periodik. Pemrosesan tepat waktu dalam sistem pemrosesan tanpa kertas, keuntungan utama dalam pemrosesan tanpa kertas adalah memungkinkan untuk melakukan pemrosesan tepat waktu.
3 Sistem Keluaran
Sistem keluaran dapat berupa sistem dengan kertas, tanpa kertas atau antara keduanya. Sebagian besar sistem dengan kertas dan berorientasi batch dengan pemrosesan file sekuensial mengahislkan volume jeluaran yang besar. Sebagai contoh hasil cetak keluaran file piutang dagang dapat digunakan untuk melihat saldo pelanggan individual.
Pengendalian ekeluaran di rancang untuk mengecek bahwa hasil pemrosesan telah berupa keluaranb yang sah dan keluaran tersebut telah didistribysikan secara memadai.
Kelompok pengendalian PDE terpisah seriungkali dibentuk untuk memonitor operasi PDE. Kelompok pengendalian PDE menrupakan bagian dari fungsi audit intern perusahaan. Distribusi keluaran harus dikendalikan untuk meminimalkan akses tidak sah terhadaop data-data penting. Distribusi keluaran di kendalikan melalui dokumentasi dan penyeliaan. Umumnya, register distribusi keluaran dibuat untuk mengendalikan disposisi laporan.

PEMROSESAN FILE DAN KONSEP MANAJEMEN DATA

TEKNOLOGI TINJAUAN SEKILAS
A.   A.   Field, Unsur Data, Atribut, dan Elemen- Elemen
Istilah- istilah field, unsur data, atribut, dan elemen digunakan secara bergantian untuk menyebutkan blok data terkecil yang disimpan dan digunakan dalam sistem informasi. Field dapat terdiri atas karakter tunggal atau nomor tunggal, atau dapat terdiri dari beberapa karakter atau nomor.
Contoh- contoh field adalah :
·         Nama pelanggan
·         Nomor  tunjangan sosial karyawan
·         Nomor pesanan pembelian
Field biasanya secara logis berkaitan dengan field lainnya; pengelompokan logis atas field disebut catatan (record).
B.      B. Okurensi Data
Struktur catatan memiliki okurensi  (occurences), yang juga disebut instances. Okurensi catatan adalah himpunan spesifik nilai- nilai data untuk catatan.

C.   C.  Panjang Catatan- Tetap dan variabel
Catatan dalam file dapat memiliki panjang yang tetap atau variabel. Dalam catatan dengan panjang- tetap, baik jumlah field maupun panjang (ukuran karakter) setiap field adalah tetap. Sebagian besar catatan yang disimpan dalam direct access storage devices (DASDs) adalah catatan panjang- tetap. Catatan dengan panjang- variable, lebar field dapat disesuaikan untuk setiap okurensi data. Catatan penjejak adalah perluasan dari catatan master,. Catatan penjejak terpisah dari  catatan master dan hanya ditulis sesuai kebutuhan. Dengan menggunakan file piutang dagang akun terbuka, sebagai contoh, catatan master memuat  informasi yang umum bagi seluruh akun dan jumlah faktur yang memadai bagi sebagian besar akun, dimana catatan penjejak memuat lebih banyak faktur. Catatan master harus memiliki jumlah yang sama dengan catatan penjejak yang berkaitan sesuai kebutuhan. Catatan penjejak harus segera dituliskan setelah catatan master yang berkaitan.
D.     D. Kunci catatan dan Urutan File
Kunci atau kunci catatan merupakan unsur data atau kombinasi unsusr data yang secara unik mengidentifikasi catatan tertentu dalam file. Istilah order random relatif berkaitan dengan field dimana file tidak disortir.
Evaluasi Teknologi Database
Pengembangan dalam teknologi untuk melakukan masukan data ke komputer secara umum berperan dalam perkembangan database secara pesat.
Dengan sistem manajemen databes , data disimpan dalam format standar dengan menggunakan bahasa definisi data - data definition language, dimanipulasi dan dimutakhirkan dengan menggunakan bahasa manipulasi database - database manipulation language, dan dipanggil dengan menggunakan bahasa kueri database-database.
Layanan informasi online
Banyak perusahaan mengumpulkan informasi dari layangan on-line yang harus dikaitkan secara sistematis dengan sistem informasi mereka.
Expert system
sistem ahli membantu pengambilan keputusan tingkat tinggi dan telah sukses diterapkan dalam beberapa area.
Pemrograman berorientasi - objek
Meliputi pendefinisian objek-objek dari daftar atau kumpulan informasi yang rumit. Hal menjadi objek : daftar komponen-komponen persediaan, kelompok pelanggan, atau bahkan kumpulan foto.
Sistem hiperteks
Memungkinkan para pemakai untuk mengambil database dengan cara random melalui pemilihan kata-kata kunci.
Sistem database intelijen
Sistem ini merefleksikan kecenderungan penggabungan seluruh teknologi-teknologi terbaru, termasuk yang paling muktahir, ke dalam satu sistem database.
Sistem Manajemen Database
Lama- kelamaan, perusahaan menghadapi masalah sistem file sederhana. Kesulitan utama termasuk menemukan file yang tepat untuk informasi yang dibutuhkan, pemborosan karena duplikasi data yang sama dalam file yang berbeda, dan kurangnya standarisasi antar file.
Sumber  : http://terigenkisia.blogspot.com/2010/12/pemrosesan-file-dan-konsep-manajemen.html
               http://stekpididada.blogspot.com/2010/12/pemrosesan-file-dan-konsep-manajemen.html

Pengembangan Keputusan dan Laporan-laporan Manajemen

Manajer dan Keputusan
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur terorganisir yang dilaksanakan untuk memberikan informasi yang mendukung pengambilan keputusan dan kontrol dalam organisasi. Dalam suatu organisasi, aktifitas pengambilan keputusan dapat dikelompokkan menjadi tingkatan-tingkatan yang berbeda dan setiap tingkatan mempunyai sistem informasi yang berbeda pula. Tingkatan – tingkatan ini adalah :
  1. Perencanaan strategik
  2. Pengendalian manajemen
  3. Pengendalian oprasional.
Ketiga tingkatan di atas digambarkan sebagai hirarki aktifitas pengambilan keputusan.

Pada suatu organisasi, setiap tingkatan manajerial melakukan aktifitas yang berbeda-beda. Para manajer pada setiap tingkat menghadapi keputusan yang berbeda. Perbedaan dalam proses pengambilan keputusan di antara tingkatan menciptakan perbedaan dalam jenis sistem informasi yang diperlukan. Masing-masing sistem harus disesuaikan dengan problem terstruktur, semi terstruktur atau tak terstruktur yang dihadapi oleh manajer pada masing-masing tingkatan.

Sistem penunjang keputusan merupakan suatu sistem informasi yang memberikan informasi terutama pada tingkat yang lebih tinggi untuk membantu pengambilan keputusan.

Pelaporan Kepada Manajemen
Dalam sistem informasi akuntansi manajerial, informasi mengalir dalam dua arah. Arus dari puncak ke bawah berasal dari kejadian yang terjadi pada tingkatan manajemen puncak. Kejadian tersebut dicatat, dibuatkan kesimpulan dan kepada disampaikan tingkatan manajemen yang lebih rendah. Misalkan anggaran belanja periodik, yang memberikan para manajer pernyataan kuantitatif mengenai rencana organisasi. Sedangkan arus dari bawah ke atas, berawal dari kejadian yang berlangsung pada tingkatan manajemen yang lebih rendah dalam struktur organisasi dan dilaporkan pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi dalam bentuk laporan pertanggung jawaban.

Pemrosesan File dan Konsep Manajemen Data
Sebuah file merupakan sekumpulan informasi yang tersimpan sedemikian rupa, hingga informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh kembali apabila dibutuhkan atau untuk penggunaan selanjutnya.

Digolongkan menurut teknik penyimpanannya, file dapat berupa file manual dan file komputer. File manual menyimpan informasi yang dapat diperoleh kembali, dibaca dan digunakan oleh manusia. Sedangkan file komputer menyimpan informasi yang tidak dapat diperoleh kembali oleh manusia tanpa bantuan pemrosesan komputer.
File manual sebagian besar menggunakan filing cabinet sebagai sarana penyimpanan. Namun apapun bentuk sarana penyimpanannya, file manual menggunakan metode yang sama untuk menyusun rekaman yang ada di dalamnya.

File komputer menggunakan penyimpan magnetik seperti disket, CD atau harddisk sebagai sarana penyimpanan.

Menurut jenisnya file komputer terbagi menjadi :
- File Master
- File Transaksi
- File Cadangan (backup)
- File Arsip
- File Kasar (Scratch File)

Sistem akuntansi yang memakai komputer secara rutin menggunakan prosedur tertentu saat memproses file komputer. Operasi yang lazim pada file komputer yaitu memperbarui (update), memelihara, mengurutkan (sortir) dan menggabungkan (merge).

Untuk mengelola data digunakan suatu sistem perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Database (SMD) yang merupakan seperangkat program komputer yang mengendalikan akses kepada database yang dilakukan oleh pengguna dan program aplikasi. Sistem ini memisahkan cara data secara fisik disimpan pada sarana penyimpan sekunder. SMD tidak hanya mengelola data itu sendiri tetapi juga hubungan antar data. Setiap apliksi perangkat lunak SMD mengasumsikan suatu model struktural untuk data. Model struktural yang lazim adalah struktur pohon, jaringan, dan relasional. 


Sumber :http://praowo-womanizer.blogspot.com/2010/11/pengembangan-keputusan-dan-laporan.html

Teknik Dan Dokumentasi Sistem

2.1 Pemakaian Teknik – Teknik Sistem
Pemakaian Teknik SisteM: 
         kelompok data diatur
prinsip-prinsip desain
Spesifikasi nama.
Pengendalian bidang referensi.
Perpustakaan Tabel kontrol berulang.
Kendali Concurrency.
Diskusi yang diperlukan.
Data Group.
Header file.
2.2 Teknik – Teknik Sistem
Teknik-teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan mendokumentasikan sistem dan hubungan antar sub sistem. Teknik-teknik tersebut umumnya bersifat grafikal (piktoral).
 

Sistem Informasi Akuntansi-Tinjauan Sekilas


osistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis.
oSistem akuntansi terdiri dari bukti transaksi,alat-alat pencatatan,laporan & prosedur yang dipakai perusahaan untuk mencatat transaksi serta melaporkan hasilnya.
osistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis.
oSistem akuntansi terdiri dari bukti transaksi,alat-alat pencatatan,laporan & prosedur yang dipakai perusahaan untuk mencatat transaksi serta melaporkan hasilnya.
3 tahapan Operasi suatu sistem akuntansi :
ØHarus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta data penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi perusahaan.
ØHarus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam dokumen bukti transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.
ØHarus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan akuntansi menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
3 Fungsi dasar yang dilaksanakan oleh Sistem Informasi Akuntansi :
  1. oMembentuk pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa bisnis dicatat dan diproses secara akurat dan untuk melindungi data dan aset organisasi lainnya 
  2. oMengumpulkan dan memproses data mengenai kegiatan organisasi bisnis secara efektif dan efisien.
  3. oMenyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan